cemas

Melebar nian rentang waktu
Menebal gerat usia...
Terasa hampir datang,,
Saat ku ikuti jejak bapakku,
S'bagai lelaki.


Rumah teduh itu
Dimataku laksana rimba buas,
Buram terlumur pikirku nan picik...
Aku merasa tak kuasa....
Senantiasa tersiksa,
Tuhan......"aku mengeluh".


Kecemasan yang sangat,
Khawatir yang sungguh teramat
Ketakutan paling mencekam....
S'makin kalutkan.


Menolak andai bisa
Garis takdir yang ku bawa
Bahwa harus teteskan darah,
Teruskan silsilah...
Guna berlanjutnya s'buah sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please coment + kritik,ataupun sarannya,,,,,makasih.