Pecundang Sejati

Langit ga' cerah.....gumpal gumpal mega kayaknya masih nunjukin angkuhnya,temaram tapi romantis....mungkin itu yang terlintas di otak Andra,apalagi disampingnya ada yayangnya. "Ndra.....kamu jangan marah ea please" wew....Andra sedikit heran denger kata kata Sisi,ada apa gerangan ? teng....teng... "mungkin kita sampai sini ae" "ap...apa Si ?" suasana romantis itu tiba tiba menguap tertiup angin (lebay mode on hehe) . "ea.....kita putus,ortuku lebih seneng aku jadian sama Ari,dan aku terlalu lemah,ga' bisa menentang mereka" "jadi kamu pikir aku bisa tegar si ?,lalu begitu aza kamu putusin aku ?" Sisi ga' menjawab terus melangkah pergi,sedangkan Andra cuma bisa mlongo ngelihat kepergian Sisi. "pergilah Si........,semoga itu yang terbaik" Sebaris kata kata bijak terucap lirih seiring tetes air mata Andra,dasaaaarrr cowo' cengeng kelau bisa pasti semut semut pun akan mengejek seperti itu. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- "Ndra....,anterin aku please" Didi merengek pada sohibnya itu. "kemana ?" "ngapelin Mimi" Didi njawab sambil cengar cengir. "aku jadi satpam gitu ?" Andra melotot sambil manyun. "ya ga' lah...,kan Yanti sering kesana,dia jomblo loh...sapa tahu ntar kalian jadian" Andra mikir sejenak trus mengiyakan permintaan sohibnya,sejurus kemudian dua sahabat itu beranjak. Petang disebuah teras......lima sosok anak muda bersenda gurau,kayaknya susana hati Andra udah cukup baik,mungkin karena ada Yanti.....atau....?,tahu lah cuma si Andra geblek yang tahu pasti. "Mimi,Tini....ikut aku bentar" Didi ngajak dua temennya itu beranjak,dan kayaknya Mimi dan Tini sudah ngerti maksud Didi,tanpa basa basi mereka langsung cabut,terus apa yang terjadi setelah itu...????????,biasalah........................ -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Kebiasaan.....,ya kebiasaan si geblek Andra yang selalu ngelus elus gitarnya masih aza dipiara,seperti siang itu,dia kambuh dari penyakit lamanya mungkin sudah kronis,ibarat kanker sudah stadium 5,5 di operasi pun ga' bakalan maksimal hasilnya,dan kayaknya cara nyembuhin Andra ya semua gitar gitar di seluruh dunia harus dilenyapkan.......wah gawat dumz ntar Eross make apa buat konser ? masak make sapu xixixixi emangnya kakek sihir. "Ndra....." panggil ibunya,tapi Andra ga' njawab,sengaja supaya ibunya nyangka dia sudah pergi,dan kali ini Andra sukses lagi ngelabuhi ibunya,dasar anak brengsek,tapi itulah Andra dengan mottonya I DON'T CARE untuk saat ini besok dan ga' tahu sampai kapan ?,mungkin untuk selamanya. "pa kabar Ndra ?" selantun suara menyapanya,dan dengan refleksnya yang lumayan baik mulutnya berucap, "baik" itupun tanpa peduliin siapa yang nyapa,tapi dia tahu bukan ibunya wong suaranya cempreng gitu pasti salah satu sohibnya.Icha...ya Icha sosok itulah yang pantas menjadi terpidana dan bertanggung jawab atas pecahnya kebungkaman Andra. "boleh duduk Ndra ?" "terserah,tapi mendingan berdiri ae deh" weleh.......kumat lagi si Andra ngomong seenak perutnya sendiri,tapi Icha yang sudah hafal tabiat sohibnya itu cuek aza lagi dan langsung menahtakan pantatnya di kursi. "ngapain Cha,tumben ?" "boleh minta tolong ga' ?" "apaan ?" Icha bisikin sesuatu ditelinga Andra sambil cengar cengir, "gimana ?" Mendadak wajah Andra berubah jadi merah kayak udang rebus,gila kali Icha masak mau nembak Yanti ko minta tolong Andra. "gini ae,ntar malam aku ke rumah Mimi biasanya Yanti disana kamu ikut ae" "sotoy kamu Ndra" "ga' percaya ?,wong kemarin aku kesana" Icha sich maunya ga' percaya,tapi setelah melihat tatapan sohibnya rasa ketidakpercayaanya menguap. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- "Yan.....sini tak bilangin" panggil Andra,Yanti sebagai pacar yang baik pun nurut xixixixixixixixi. "Icha mau ngomong tuh sama kamu,katanya sich mau nembak kamu" Yanti heran,ni cowok bego amat sich pacarnya sendiri mau ditembak cowok laen bukannya dicegah malah dibantuin "terus gimana ?" "ya sana,samperin ngomong baik baik" Yanti bengong,sementara Andra cengar cengir. Yanti beranjak nyamperin Icha, "mas....ngapain itu Icha sama Yanti ?" "ohhhh...,Icha mau nembak Yanti" Mimi mlongo.....terkaget kaget dengar perkataan Andra "mas....,ko goblok amat sich" "ya biarin...,itung itung menguji kesetiaan Yanti,ngerti ga'?" enteng aza Andra ngomong tanpa beban,beberapa menit kemudian Yanti datang. "udah Yan ?" "udah" "diterima ga' ?" "ga' lah" "kalau kamu terima ya ga'apa apa,itukan cintamu perasaanmu" Yanti dan Mimi ga' tahu apa kata dan julukan yang pantas buat Andra,naif,bego,gila,sabar,bijak,tolol,dungu....atau apa lagi ? entahlah.........ada yang punya usul ?. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Seminggu Kemudian Seperti biasa....,Andra kumat,penyakitnya kambuh mottonya terwujud I DON'T CARE.Kalau bisa ngeluh pasti gitar itu pun ngeluh,wong tiap hari dielus elus diucel ucel sampai narik nafas ae susah,emang gitar bisa bernafas ea ??????.Disaat penyakitnya sedang kronis kronisnya dua sohibnya datang. "Ndra...,ada titipan nich" Didi angkat bicara "dari siapa ?" selidik Andra "siapa lagi...,pacarmu,Yanti" Icha menimpali "apa...,mana ?" "ini" Icha mengulurkan sepucuk surat bersampul pink,halloooooo.....gini hari masih surat suratan kemanakah ponselmu ????????????. "udah ea,udah sore ntar malam tak samperin" lantas dua sohib Andra itu pergi,sejurus kemudian Andra merobek sampul surat dan membacanya,surat yang katanya dari anunya itu.....Yanti. Dear Andra Aku tunggu dirumah Mimi jam 19.30,datang ea ada pesan dari Sisi penting buat kita bertiga. Your's Yanti Seperti ga peduli,Andra membuang begitu aja surat dari Yanti,dasar cowok geblek. Pukul 19.05,selepas maghrib Icha dan Didi datang menjemput,tapi si geblek Andra masih acuh tak acuh, "Di....,Cha kalian duluan gih" dua sohib itu saling pandang ga ngerti, "lalu ?" tanya Icha, "ntar aku nyusul" Andra njawab seenaknya,dua sohibnya diam terus berlalu. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Selepas Isya,pukul 20.15 Andra belum juga datang,Yanti mondar mandir sambil mrengut,dan untuk kesekian kalinya dia melongok ke jalan,tapi Andra....jangankan orangnya wong baunya aza belum nyampe,waktu Yanti mau masuk tiba tiba selantun suara memanggil,dan pemiliknya adalah Andra. "lama banget sich ?" cerocos Yanti agak bete "wong baru datang bukannya diapain gitu,malah di damprat" Andra mrenges sambil garuk garuk kepala "sini cepat" Yanti mengamit lengan Andra,dan sebagai pacar yang baik dia nurut,mereka duduk diteras. "suratmu maksudnya apaan ?" Yanti menghela nafas dalam dalam dan bilang, "gini Ndra.....tadi Sisi pesan,katanya dia masih sayang kamu" Diam sejenak....... "dan ga' ada cewek lain yang bisa milikin kamu selain dia" Andra terkesiap dengar penuturan Yanti,dia ga habis pikir dengan makhluk makhluk berbentuk wanita alias cewek,mereka memang penuh mistery,terus dia berucap, "tapi nyatanya kamu bisa kan ?" "ea..,tapi aku ga' mau dibilang ngrebut cowok teman sendiri" "aku sama Sisi jelas jelas sudah bubar" "mungkin.....,tapi aku ga' mau persahabatanku hancur cuma gara gara ngrebutin kamu" "lantas ?" "kita putus" Andra kaget,dia terpesona dengan kata kata Yanti dan waktu Yanti beranjak masuk pun dia ga' tahu.Selang beberapa menit Mimi menemuinya,lalu bertanya "gimana mas ?" "aku putus...." Andra memberitahu kepada saudara angkatnya itu apa alasan Yanti "mas........,itu bukan alasan Yanti yang sebenarnya" "maksudmu ?" Mimi menceritakan sebuah rahasia yang selama ini dia pendam,wajah Andra merah padam menahan murka pada sohibnya,dia merasa ditusuk dari belakang. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Didi melangkah gontai bersama Icha menemui Andra "Cha....jujur dech !" nada suara Andra tinggi,Icha merasa bersalah pada sohibnya itu "sorry Ndra...,memang sejak seminggu yang lalu....." belum sempat dia menyelesaikan ucapannya,sebuah bogem mentah dari Andra mendarat diwajahnya,dia terjajar beberapa langkah kebelakang,Yanti dan Mimi memekik menyaksikan kejadian itu,baru sekali ini mereka melihat Andra marah.Didi dengan sigap menasehati Andra agar ga' berbuatyang lebih konyol dan berusaha menenangkan sohibnya itu,Icha yang telah bisa menetralisir keadaan tubuhnya yang sempat terhuyung dihantam bogem mentah Andra sambil dipapah Yanti berkata, "Kalau kamu mau,sekarang Yanti aku putusin " Yanti terlonjak,matanya yang berair melolot pada Icha kemudian melepaskan papahannya.Dengan segala kedewasaan yang entah dari mana dan kapan datangnya Andra pun bilang.... "ga' usah.....,dan jaga Yanti baik baik" Selesai berkata Andra menepuk pundak Icha dan melangkah pergi,Icha semakin merasa bersalah,Yanti terisak dalam pelukan Mimi dan Didi kali ini hanya memandang kepergian Andra dengan tatapan yang penuh takjub.Di ujung gang Andra menghentikan sejenak langkahnya,dan tiba tiba seekor tikus remaja berdiri dihadapannya dan dengan sinis mengejek......... "selamat bung......ku nobatkan kamu sebagai PECUNDANG SEJATI !!!!!" Andra hanya tersenyum kecut,dengan gontai dia meneruskan langkah,tapi setidaknya dia mampu berbangga kali ini dia menang atas air mata,udara semakin dingin dalam rengkuhan malam yang kian larut Andra nerusin langkahnya sambil nyanyi................... "Tuhan aku berjalan menyusuri malam setelah patah hatiku.............. aku berdo'a semoga saja........... ini terbaik untuknya...... dst...."


T A M A T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please coment + kritik,ataupun sarannya,,,,,makasih.