Salut

salut

Menatap gurat airmatamu kawan
Yang tercetak
Mengering ditirus pipi
Mengendap pada ceruk mata dalam
Jadikan rapuhmu terbaca.

Memahami selaksa perih
Membayang di redup lusuh tatapan
Mencerna alunan tangis bisu
Seakan hidupmu tiada ria sedetik
Seperti lusinan cerita kelam
Menghitamkan segala do’a.

Aliran duka menajdi sahabat erat harimu
Lelehan nelangsa setia payungi jejak risau
Ahhhh……aku terharu kawan
Aku benar benar terharu
Manakala kau bujuk aku tuk tetap berdiri
Kau minta aku selalu syairkan puja
Meski do’amu ku tahu selalu menghitam.

Kawan……
Betapa bijak telah kau taklukan
Betapa hidup telah engkau kalahkan
Salut kawan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please coment + kritik,ataupun sarannya,,,,,makasih.