Terakhir (Dari Ayah)

Hangat tubuh yang masih terasa melekat,
Tatapan yang tak mampu ku gali sejuta arti,
Hanya itu Ayah.........
Terakhir yang dapat ku miliki darimu.



Alunan nafas tersisa yang ku ikuti,
Di iringi diam sejuta bisu,
Aku tak kau beri sepotong kata,
Hanya kau beri seulas senyuman....
Cuma itu Ayah........,cuma itu.



*** tentang 20-09-2009 ***

1 komentar:

Sandiarah mengatakan...

jari yg lentik lisankan karya
kata-kata yg tajam sarat akan makna
rangkuman kisah-kisah hidup dalam syair puisi tak bercela
indah sungguh kejujuran sastra yg kau hadirkan, sahabat !

Posting Komentar

Please coment + kritik,ataupun sarannya,,,,,makasih.