Bukan dengan kerelaan di dada,
tak jua tawa iringi langkah engkau berpaling.
Bukan kecewa yang kami ucap,
tak jua sesal engkau telah beranjak.
Dibatas waktu antara nyata dan maya,baka dan fana.
Kami hanya mampu mengenang sejuta petuah,
seluruh kasih yang teralirkan dari teduh netra mu.
Saat mentari mu redup lalu terbenam,
bukan dengan duka engkau kami antar,
tapi dengan rasa bangga....
Bahwa kami pernah memiliki engkau,
karena kami pernah engkau dampingi selama mentari mu masih benderang.
Damailah engkau......ayah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
^_^
Ah dhe koment'a peyiiitt
Posting Komentar
Please coment + kritik,ataupun sarannya,,,,,makasih.