Matahari pun bercermin,
di tengah padang merangrang.
Pada tepian rawa yg semaput,
dia pertanyakan kejam angkuhnya.
Kesana kemari segerombol nyawa,
terdera terik melilit.
Hanya di topang sebentuk ingin,
cuma berharap.....
rindu yg tak mungkin.
Dan matahari pun murung,
lalu di panggilnya sekawanan mendung,
di teriakinya derai derai,
tapi..,mereka tiada peduli,
lalu....,dia pun tersedu,
menangis.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please coment + kritik,ataupun sarannya,,,,,makasih.